Minggu, 09 Agustus 2020

BAHAYA KABUT ASAP & CARA MENGATASINYA (Tema 2 Subtema2)

 

Langkah-langkah penting

  • Tutup jendela dan ventilasi, lalu gunakan produk penjernih udara (air purifier) untuk membantu sirkulasi udara.
  • Perbanyak berbagai jenis tanaman yang dapat membantu menjernihkan udara.
  • Lindungi bayi dan anak-anak dengan membatasi kegiatan di luar rumah dan mengenakan masker.

Kabut asap bisa terjadi karena beberapa hal misalnya bencana kebakaran hutan serta asap dari pabrik industri dan juga kendaraan bermotor. Anda perlu mewaspadai dampak kabut asap yang berbahaya dan dapat mengancam kondisi kesehatan. Artikel ini membagi informasi tentang bahaya kabut asap dan cara mengatasinya di rumah Anda.

Kabut asap dapat dideteksi dengan mudah melalui warnanya di udara. Jangan remehkan dan segera kenakan masker dan batasi kegiatan di luar rumah

Apa dampak buruk dari kabut asap?

Sebutkan beberapa bahaya kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia, dan Anda akan terkejut karena daftarnya sangat panjang. Berikut ini kami merangkum informasi untuk dapat menjawab pertanyaan apa dampak buruk dari kabut asap.

  • Bahaya kabut asap untuk kesehatan manusia. Kabut asap dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti asma, bronchitis kronis, penyakit paru kronis seperti emphysema, serta berbagai gangguan pernapasan lainnya.
  • Bahaya kabut asap bagi ibu hamil. Wanita yang sedang hamil, anak-anak, bayi, orang yang memiliki masalah pernapasan, serta orang lanjut usia masuk ke dalam golongan mereka yang rentan terhadap kabut asap. Bahaya kabut asap bagi ibu hamil di antaranya adalah risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan lahir prematur. Jika wanita hamil terserang asma karena kabut asap, kondisi ini dapat memicu pre-eclampsia di mana tekanan darah akan naik dan mempengaruhi kerja hati dan ginjal.
  • Dampak kabut asap bagi bayi dan anak-anak. Sistem pernapasan dan paru-paru bayi dan anak-anak belum berkembang dengan sempurna sehingga rentan mengalami masalah jika terpapar udara buruk.

Cara mengurangi bahaya kabut asap di rumah

Untuk mengurangi dampak kabut asap bagi keluarga Anda, simak beberapa tips berikut ini.

  • Tanaman penyaring udara kotor. Perbanyak menanam berbagai tanaman yang memiliki karakteristik dapat menyaring udara kotor. Beberapa contoh tanamannya adalah tanaman lidah mertua, bunga krisan, lidah buaya, pohon palem, lili Paris, pakis, dan suplir.
  • Gunakan air purifier. Selain menggunakan tanaman untuk menyaring udara, Anda bisa menggunakan produk penjernih udara (air purifier) yang dapat membantu sirkulasi udara di dalam rumah.
  • Madu dan teh hijau. Kabut asap dikenal memberi dampak buruk bagi saluran pernapasan. Jika diminta untuk sebutkan beberapa bahaya kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia, maka Anda pun akan langsung menghubungkannya dengan batuk dan sakit tenggorokan yang umumnya langsung dirasakan karena kabut asap. Konsumsilah madu untuk mengatasi batuk dan rasa sakit pada tenggorokan. Untuk mendetoksifikasi tubuh, minumlah secangkir teh hijau yang punya khasiat sebagai anti oksidan dan dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
  • Kenakan masker. Pastikan Anda memiliki persediaan masker dan mengenakannya jika terpaksa harus keluar rumah. Kenakan juga kacamata untuk mencegah mata teriritasi kabut asap.
CARA MENGATASI KABUT ASAP
1. Batasi aktivitas di luar ruangan
Hindari atau kurangi aktivitas di luar ruangan untuk mengurangi risiko paparan asap. Ini sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau penyakit jantung. Meski demikian, orang sehat sekalipun juga dapat terkena dampaknya.

Mengingat kepekatan kabut asap bisa berbeda setiap harinya dan dengan cepat menyebar, baiknya lakukan pengecekan kualitas udara secara berkala melalui aplikasi atau laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan begitu langkah perlindungan seperti menyediakan masker yang tepat bisa dilakukan.

2. Gunakan masker
"Saat kualitas udara enggak bagus, memang tidak disarankan berkegiatan luar ruangan tapi kalau terpaksa ya pakai alat pelindung diri [yakni] masker yang bisa filtrasi polutan," kata Agus Dwi Susanto, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI beberapa waktu lalu.

Agus menekankan penggunaan respirator yang lebih efektif menyaring hingga 95 persen polutan. Respirator yang umum ditemui yakni jenis N95. Masker biasa termasuk masker hijau juga bisa digunakan, hanya saja efektivitasnya jauh di bawah respirator.

3. Perbanyak asupan air putih
Asupan air yang cukup berperan penting dalam menunjang kinerja organ tubuh. Tak hanya menghilangkan rasa haus, air putih juga membantu mengatasi dehidrasi, mengalirkan nutrisi penting hingga membantu melembapkan kulit.

Saat ada paparan asap, tubuh secara tidak langsung terpapar racun, kotoran juga polutan lain. Air putih membantu mekanisme pembuangan kotoran dan racun yang masuk ke tubuh.

4. Jaga ruangan selalu tertutup
Penting untuk memastikan ruangan yang ditempati seperti rumah, sekolah atau gedung kantor dalam kondisi tertutup. Andalkan pendingin ruangan (AC) agar udara tetap tersaring dan sejuk.

Jika tidak ada AC, Anda bisa memasang kain basah pada sela-sela ventilasi, seperti sela pintu dan jendela. Kain basah atau tirai basah akan menangkal partikulat debu yang masuk ruangan, namun tak membuat sirkulasi udara terhambat.

5. Lindungi air minum dan makanan
Paparan asap yang masuk ke ruangan bisa mengotori penampungan air minum dan makanan. Selalu tutup wadah makanan dan minuman. Pastikan galon ditutup dengan kain, terutama pada bagian keran.

Kabut asap mengandung partikel berbahaya yang dapat menempel pada minuman dan makanan. Bila tertelan, ditakutkan akan memicu peradangan pada sistem pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, bahkan lambung.

6. Menerapkan PHBS
Saat ruangan sudah aman dari paparan asap, bukan berarti upaya berhenti sampai di sini. Tetap jaga diri dengan menerapkan perilaku hidup sehat bersih (PHBS) dengan konsumsi makan makanan bergizi dan istirahat cukup. Keduanya akan membantu meningkatkan sistem imun sehingga badan tidak mudah tumbang karena asap. Selain itu kurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau minum minuman beralkohol.

7. Cuci bahan makanan
Pastikan untuk mencuci bersih semua yang akan Anda konsumsi atau olah, terutama buah dan sayur yang akan dikonsumsi langsung. Ini pun berlaku untuk sayuran atau bahan lain yang akan dimasak. Cuci dengan seksama atau jika perlu menggunakan sabun pencuci bahan makanan.

8. Konsultasi dengan dokter
Bagi orang yang rentan dengan paparan kabut asap, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, terutama mereka yang sudah memiliki gangguan pernapasan dan penyakit jantung, wajib berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi bertujuan agar kabut asap tak memunculkan risiko kesehatan yang parah, termasuk kemungkinan penyediaan oksigen serta obat-obatan.

CARA MEMELIHARA ORGAN PERNAPASAN
Cara untuk menjaga organ pernapasan agar ajek sehat bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Di antaranya: Hindari polutan yang dapat merusak saluran udara, di antaranya asap, bahan kimia, dan gas radioaktif Kenakan masker jika Anda terpapar asap, debu, atau jenis polutan lainnya Hindari merokok dan terpapar asap rokok Konsumsi asupan sehat yang mengandung banyak buah dan sayuran Minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi Berolahraga secara teratur Cegah infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin Lakukan vaksinasi secara berkala.

Proyek Pelajar Pancasila KEARIFAN LOKAL "Tumpeng Simbol Keragaman Budaya"

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka. Proyek penguatan profil pelajar Pa...