Minggu, 18 April 2021

ADAPTASI MORFOLOGI (TEMA 3 SUB TEMA 1 PB3) KELAS 4


Cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibagi menjadi tiga jenis adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.

Selain untuk menyesuaikan diri dengan habitat tempat tinggalnya, hewan juga beradaptasi untuk mempertahankan kelestarian hidupnya, teman-teman.

Cara beradaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku ini juga berhubungan erat dengan ciri khusus hewan.

Yap, adaptasi orfologi, fisiologi, dan tingkah laku membuat hewan memiliki keunikannya masing-masing.

Kita cari tahu penjelasan tentang adaptasi morfologi,  fisiologi, dan tingkah laku, serta contohnya, yuk!

3 Jenis adaptasi hewan dan Contohnya

Adaptasi adalah penyesuaian tertentu pada diri makhluk hidup, yang membantunya hidup di tempat atau lingkungan tertentu.

Adaptasi hewan  dibagi menjadi tiga, yaitu morfologi (bentuk tubuh), fisiologi (fungsi tubuh), dan tingkah laku.

Baca Juga: 

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi juga disebut adaptasi bentuk tubuh.

Beberapa jenis hewan ada yang mengalami adaptasi morfologi atau bentuk tubuh, teman-teman.

Misalnya, ada hewan yang memiliki bentuk kaki, bentuk paruh, atau bentuk bagian tubuh lain, yang membantunya hidup di lingkungan tertentu.

Contoh bentuk adaptasi morfologi antara lain:

Kaki Bebek dan Katak Berselaput

Bebek dan katak memiliki kaki yang berselaput untuk memudahkan mereka berenang atau bergerak di air.

Kaki bebek dan katak yang berselaput bekerja seperti “dayung” yang permukaannya luas, sehingga mudah untuk memberikan dorongan saat bergerak di air.

Berbagai Bentuk Paruh Burung

Paruh burung yang berbeda-beda disesuaikan dengan jenis makanannya.

Misalnya, burung yang hidup di air atau sekitar laut, membutuhkan paruh yang agak panjang dan lurus. Bentuk paruh ini membantu menahan ikan. Contohnya ada penguin, burung puffin, dan cikalang.

Kemudian, ada burung pemakan serangga yang paruhnya runcing. Ini berguna untuk menangkap serangga di lubang pohon atau tanah. Contohnya burung pelatuk, burung gagak, dan burung pipit.

Ada juga burung yang paruhnya melengkung dan tajam, yaitu burung pemakan daging. Contohnya burung elang dan burung hantu.


2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi juga disebut adaptasi pada fungsi bagian tubuh tertentu.

Beberapa jenis hewan tertentu mengalami adaptasi pada fungsi tubuhnya, yang membantunya bertahan hidup. Misalnya untuk mencari makanan atau mendeteksi pemangsa.

Contoh bentuk adaptasi fisiologi antara lain:


Ekolokasi pada Kelelawar dan Lumba-Lumba

Ekolokasi pada hewan merupakan bentuk adaptasi fisiologi. Ekolokasi merupakan metode yang digunakan hewan untuk mengenali lingkungan sekitar, menggunakan bantuan suara.

Saat mencari makan di malam yang gelap, kelelawar akan memproduksi decakan atau suara melengking bernada tinggi yang bahkan tidak tertangkap pendengaran manusia atau ultrasound.

Suara itu terpantul kembali ke sumber suara ketika mengenai benda.

Dari situ, kelelawar bisa mengenali lingkungan sekitarnya.

Lumba-lumba juga menggunakan ekolokasi dengan memproduksi suara ultrasonic untuk menemukan kawanan ikan yang menjadi makanannya.


Hewan Berdarah Panas

Hewan berdarah panas merupakan kelompok hewan yang memiliki kemampuan menjaga suhu tubuh tetap sama meskipun suhu di luar tubuhnya berubah-ubah.

Mamalia dan burung yang berdarah panas memiliki suhu tubuh yang stabil, meskipun berada di tempat bersuhu panas maupun bersuhu dingin.

Pada hewan berdarah panas, energi dari makanan yang dikonsumsinya akan membantu menghangatkan tubuh jadi hangat ketika cuaca dingin.

Saat kepanasan, tubuhnya akan melakukan pendinginan dengan mengeluarkan keringat atau ada juga hewan yang bernapas sambil menjulurkan lidah untuk mendinginkan tubuh, seperti anjing.

 

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan perilaku hewan tertentu yang dilakukan untuk menyesuaikan diri ataupun bertahan hidup.

Misalnya, ada hewan yang bisa mengeluarkan zat tertentu dari tubuhnya dan ada juga hewan yang bisa mengubah warna dan pola tubuhnya.


Gurita dan Cumi-cumi Melakukan Mimikri

Gurita dan cumi-cumi bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan mimikri, yaitu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya.

Misalnya, gurita dan cumi-cumimenyamakan warna tubuhnya dengan bebatuan di laut atau warna yang menarik perhatian.

Gurita dan bunglon melakukan ini untuk melindungi dirinya dari bahaya atau menarik mangsa.


Beruang Melakukan Hibernasi Musim Dingin

Beruang dan beberapa hewan lainnya berhibernasi di musim dingin.

Hewan seperti beruang, tupai, dan lemur mengurangi aktivitas untuk menyimpan cadangan energi agar tubuhnya tetap hangat.

Dengan begitu, suhu tubuhnya tetap stabil dan tidak kedinginan.

Selain itu, hewan menjaga energi tubuhnya agar tidak berkurang banyak dengan hibernasi karena saat musim dingin mereka sulit menemukan makanan.

 


Menangkal Miskonsepsi: Menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang Sukses

  Menangkal Miskonsepsi: Menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang Sukses Kurikulum Merdeka, diluncurkan Kemendikbudristek tahun 2022, ha...