Minggu, 28 Juli 2019

PROSES TERJADINYA IKLIM DI INDONESIA


Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18° C, yaitu sekitar 27° C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.

Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar -20° C atau lebih, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40° C atau lebih. Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
Secara umum, keadaan iklim di daerah Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
1.      Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2.      Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan.
3.      Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di daerah Indonesia. Curah hujan di daerah Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di daerah Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.
Muson merupakan angin musiman yang bersifat periodik dan biasanya terjadi terutama di Samudera Hindia dan sebelah selatan Asia. Munculnya angin muson biasanya ditandai dengan curah hujan yang tinggi. Angin muson mirip dengan angin laut, tetapi ukurannya lebih besar, lebih kuat dan lebih konstan.

Iklim musim/muson adalah iklim yang dipengaruhi oleh angin musim (muson) yang berubah-ubah tiap periode tertentu. Ada yang pernah tahu mengenai jenis angin? Bukan, masuk angin nggak ada hubungannya dengan perubahan angin ini ya.
Angin muson itu dibagi menjadi dua jenis:
1) Angin Muson Barat
2) Angin Muson Timur
Angin muson barat adalah angin yang bertiup dari benua Asia ke benua Australia. Sementara angin muson timur sebaliknya. Bertiup dari Australia ke benua Asia.


ANGIN MUSON BARAT MENYEBABKAN HUJAN KARENA:
angin muson barat bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australia. Itu artinya, si angin ini akan melewati Samudera Hindia. Nah, dalam perjalanannya sewaktu sampai di Samudera Hindia, angin muson barat akan membawa awan-awan hasil penguapan di Samudera tadi.
Hasilnya, awan tersebut sampai ke Indonesia dan menurunkan hujan.

ANGIN MUSON TIMUR MENYEBABKAN KEMARAU KARENA:
Sekarang bayangkan pergerakan angin dari Benua Australia menuju Benua Asia. Di Australia, terdapat gurun Gibson yang membuat daerah di sana cenderung kering. Nah, angin-angin ini pada akhirnya membawa “kondisi” kering ini sampai ke Indonesia. (glorypowerock.doc)



Menangkal Miskonsepsi: Menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang Sukses

  Menangkal Miskonsepsi: Menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang Sukses Kurikulum Merdeka, diluncurkan Kemendikbudristek tahun 2022, ha...