Selasa, 04 Desember 2018

Tema 6 Suhu & Panas

Sumber Energi Panas

Pertama adalah matahari. Matahari adalah sebuah energy panas di alam semesta. Sumber energi panas dari matahari memang tidak terlalu terasa. Akan tetapi, sebenarnya energi panas dari matahari ini sangatlah besar. Dikarenakan posisi matahari sangat jauh menjadikan energi panas yang diberikan bisa diredam.
Akan tetapi, pada keadaan tertentu panas matahari bisa mencapai suhu tertinggi. Terlebih dengan adanya pemanasan global yang semakin membuat energi panas matahari semakin terasa besar. Energi panas matahari ini juga sangat penting yang bisa digunakan sebagai sumber energi yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
Berikutnya adalah sebuah sumber energi panas yang diberi nama korek api. Korek api adalah sumber energi yang sangat dibutuhkan manusia. Dengan menggunakan energi panas yang ada dalam korek api sangat berguna untuk kegiatan manusia terutama dalam pembakaran.
Korek api akan menyalurkan tenaga kalornya kepada benda yang bersinggungan langsung dengan korek api. Panas yang dihasilkan korek api juga cukup tinggi. Dengan demikian benda-benda dengan masa jenis ringan akan sangat mudah untuk dibakar. Korek api ini juga menjadi salah satu sumber energi kalor yang paling sering digunakan oleh manusia.
Contoh Sumber Energi Panas
Selain itu, ada pula kompor sebagai sumber energi panas. Kompor ini juga menjadi salah satu jenis sumber kalor yang paling banyak digunakan manusia. Energi panas yang dihasilkan dari sebuah kompor biasa digunakan untuk kegiatan memasak. Kalor pada kompor ini biasanya berupa api yang bisa diatur besarnya.
Dengan demikian, besaran api bisa disesuaikan dengan masa jenis benda yang akan diberikan energi panas. Energi panas dari sebuah kompor juga termasuk tinggi. Dengan bahan tertentu akan membuat kalor dari kompor bisa membuat benda cair bisa mendidih dengan cepat.
Terakhir adalah api. Api merupakan sumber energi panas yang paling utama. Api ini adalah energi yang bisa membuat benda mengalami kenaikan suhu. Dengan api pula semua sumber energi kalor bisa mengeluarkan panasnya. Api ini memiliki tingkat kalor yang sangat tinggi. Semakin besar api, maka semakin besar pula kalor yang dihasilkan. Api bisa didapat dari berbagai benda yang bisa terbakar.
Dengan api ini manusia juga bisa melakukan berbagai hal seperti membersihkan sampah organik dan lainnya. Api ini juga bisa menjadi sangat berbahaya jika sembarangan digunakan. Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan api.
Energi kalor atau energi panas adalah sebuah energi yang sangat penting bagi manusia. Dengan adanya panas orang bisa mengatur suhu tubuhnya sehingga manusia bisa bertahan hidup. Sumber energi panas juga cukup banyak dan bisa digunakan untuk berbagai kegiatan manusia. Dengan energi kalor yang baik maka akan memberikan kenaikan suhu yang sesuai. Tingkat pemanasan sebuah benda sendiri bergantung pada kalor jenis dan masa jenis benda. Oleh sebab itu, sebuah benda akan mengalami kenaikan berbeda jika diberikan dengan kalor yang sama.

Panas dan suhu adalah dua istilah yang sangat sering digunakan dalam bidang fisika dan kimia. Kedua konsep merujuk ke keadaan fisik yang sama dari sebuah objek tetapi berbeda satu sama lain dalam banyak hal. Orang menggunakan istilah bergantian yang keliru.
Tentu saja panas suatu benda meningkat ketika suhu naik, tapi perlu untuk memahami perbedaan antara keduanya, untuk memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang energi dari sebuah objek.

Panas

Panas adalah energi total yang dikandung oleh suatu benda, baik energi potensial maupun energi kinetik. Energi potensial adalah energi yang tersimpan sementara energi kinetik adalah energi bergerak.

Suhu

Suhu adalah ukuran energi kinetik dari molekul suatu benda. Ini adalah angka yang berhubungan dengan energi tetapi bukan energi itu sendiri. Hal ini diukur dalam jumlah unit seperti Kelvin, Fahrenheit dan Celsius.
Maka:
Panas adalah energi yang dialirkan ke suatu benda dan merupakan ukuran dari semua energi yang dimiliki benda tersebut, sementara suhu adalah ukuran energi kinetik dari molekul suatu benda saja.
Suhu adalah bersifat intensif, sementara panas adalah bersifat lebih luas. Hal ini dapat dijelaskan dengan sebuah contoh. Jika suhu air mendidih adalah 100 derajat celcius, itu akan tetap sama apakah kita merebus satu liter atau 50 liter air. Tetapi jumlah panas yang dihasilkan berbeda saat kita merebus 1 liter air dibandingkan dengan panas yang dihasilkan ketika kita merebus 50 liter air yang direbus sampai 100 derajat Celcius.

Perbedaan antara Suhu dan Panas

§  Panas dan Suhu adalah sifat fisik dari suatu benda.
§  Panas adalah bentuk energi dari suatu benda, Sementara suhu merupakan ukuran seberapa panas benda tersebut.
§  Suhu berbanding lurus dengan panas suatu benda, sehingga bila panas dialarkan ke suatu benda, maka suhu benda akan meningkat.
Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan keadaan normal dengan suatu system tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh tersebut. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan temperature luar adalah jika perubahan temperature luar tubuh tersebut tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin dari keadaan normal tubuh (Tjitro, 2004).
Suhu udara dianggap nikmat bagi orang Indonesia ialah sekitar 240 C sampai 260 C dan selisih suhu didalam dan diluar tidak boleh lebih dari 50 C. Batas kecepatan angina secara kasar yaitu 0,2 sampai 0,5 m/dt. Keseimbangan panas suhu tubuh manusia selalu dipertahankan hamper konstan/menetap oleh suatu pengaturan suhu pada tubuh manusia. Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan antara panas yang dihasilkan didalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar. Dalam hal ini darah sangat berperan dalam membawa panas dari tubuh dalam ke kulit sehingga panas dihamburkan kesekitarnya (Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan transmigrasi R.I.).
Tabel 1. Pengaruh Temperatur Pada Tubuh Manusia
Temperatur
Keterangan
±490C
Dapat tahan sekitar 1 jam tetapi jauh diatas tingkat kemampuan fisik dan mental
±300C
Aktifitas mental dan daya tangkap mulai menurun dan cenderung untuk membuat kesalahan dalam bekerja dan menimbulkan kelelahan fisik
±240C
Kondisi optimum
±100C
Kelelahan fisik yang ekstrem mulai muncul
(Sumber : Tjitro, 2004)
Pengaruh lingkungan kerja panas terhadap suhu untuk individu yang selalu berhadapan dengan faktor panas agar tidak merasa terganggu, maka beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu faktor yang mempengaruhi toleransi tubuh terhadap panas (Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan transmigrasi R.I.).:
1.      Aklimatisasi
2.      Ukuran tubuh
3.      Umur
4.      Jenis Kelamin
5.      Kesegaran Jasmani
6.      Suku Bangsa
Suhu yang tinggi biasanya bertalian dengan berbagai penyakit antara lain:
1.      Heat cramps, adalah kondisi mengancam jiwa dimana suhu tubuh mencapai lebih dari 400C atau lebih. Heat stroke dapat disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan , atau aktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
A.    Tidak berkeringat. Jika head stroke disebabkan oleh suhu lingkungan yang sangat panas, maka kulit cenderung terasa panas dan kering
B.     Kemerahan pada kulit
C.     Gejala saraf lain, misalnya kejang, tidak sadar, halusinasi
2.      Heat exchaustion, adalah kelelahan karena panas, yakni suatu keadaan yang terjadi akibat terkena panas selama berjam-jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. Dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
A.    Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena keringat.
B.     Kulit menjadi dingin, pucat, dan lembab,
C.     Penderita menjadi linglung / bingung hingga terkadang pingsan.
3.      Heat stroke,adalah suatu keadaan yang bias berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jika tidak segera diobati, bias menyebabkan kerusakan yang permanent atau kematian. Dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
A.    Sakit kepala, perasaan berputas (vertigo).
B.     Denyut jantung meningkat dan bias mencapai 160-180 kali/menit (normal 60-100 kali/menit).
C.     Suhu tubuh meningkat sampai 400-410C, menyebabkan perasaan seperti terbakar.

Cara pencegahan tekanan panas dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain (Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan transmigrasi R.I.) :
1.      Memperbaiki aliran udara atau sistem ventilasi yang lebih sempurna.
2.      Mereduksi tekanan panas dilingkungan kerja yang ada sumber panasnya, sehingga diperoleh efisiensi kerja yang baik.
3.      Penerapan teknologi pengendalian untuk menurunkan suhu basah dibawah nilai ambang batas.
4.      Penggunaan teknis perlindungan agar tenaga kerja tidak terpapar terhadap tekanan panas dan pemeliharaan kesegaran jasmani tenaga kerja.
5.      Penyediaan air minum yang cukup untuk keseimbangan cairan tubuh.
6.      Penyesuaian berat ringan pekerjaan.

Dalam konsep K3, penggunaan APD (alat pelindung diri) merupakan pilihan terakhir atau last resort dalam pencegahan kecelakaan. Hal tersebut disebabkan karena APD bukan untuk mencegah kecelakaan (reduce likehood) namun hanya sekedar mengurangi efek atau keparahan kecelakaan (reduse consequences).

Daftar Pustaka
1.      Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan transmigrasi R.I
3.      Tjitro, B dan S, Jerry (2004). “Perbaikan alat Bantu kerja dengan pendekatan ergonomic dan keselamatan kerja di PT. Karya Mulia Indah Sdoarjo”. Tugas akhir S1, Jurusan Teknik Industri, Universitas Surbaya,Surabaya

Menangkal Miskonsepsi: Menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang Sukses

  Menangkal Miskonsepsi: Menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang Sukses Kurikulum Merdeka, diluncurkan Kemendikbudristek tahun 2022, ha...