Pertama adalah matahari.
Matahari adalah sebuah energy panas di alam semesta. Sumber energi panas dari
matahari memang tidak terlalu terasa. Akan tetapi, sebenarnya energi panas dari
matahari ini sangatlah besar. Dikarenakan posisi matahari sangat jauh
menjadikan energi panas yang diberikan bisa diredam.
Akan tetapi, pada keadaan
tertentu panas matahari bisa mencapai suhu tertinggi. Terlebih dengan adanya
pemanasan global yang semakin membuat energi panas matahari semakin terasa
besar. Energi panas matahari ini juga sangat penting yang bisa digunakan
sebagai sumber energi yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
Berikutnya adalah sebuah sumber
energi panas yang diberi nama korek api. Korek api adalah sumber energi yang
sangat dibutuhkan manusia. Dengan menggunakan energi panas yang ada dalam korek
api sangat berguna untuk kegiatan manusia terutama dalam pembakaran.
Korek api akan menyalurkan tenaga kalornya
kepada benda yang bersinggungan langsung dengan korek api. Panas yang
dihasilkan korek api juga cukup tinggi. Dengan demikian benda-benda dengan masa
jenis ringan akan sangat mudah untuk dibakar. Korek api ini juga menjadi salah
satu sumber energi kalor yang paling sering digunakan oleh manusia.
Contoh Sumber Energi
Panas
Selain itu, ada pula kompor sebagai sumber energi panas. Kompor
ini juga menjadi salah satu jenis sumber kalor yang paling banyak digunakan
manusia. Energi panas yang dihasilkan dari sebuah kompor biasa
digunakan untuk kegiatan memasak. Kalor pada kompor ini biasanya berupa api
yang bisa diatur besarnya.
Dengan demikian, besaran api bisa disesuaikan
dengan masa jenis benda yang akan diberikan energi panas. Energi panas dari
sebuah kompor juga termasuk tinggi. Dengan bahan tertentu akan membuat kalor
dari kompor bisa membuat benda cair bisa mendidih dengan cepat.
Terakhir adalah api. Api merupakan sumber
energi panas yang paling utama. Api ini adalah energi yang bisa membuat benda
mengalami kenaikan suhu. Dengan api pula semua sumber energi kalor bisa
mengeluarkan panasnya. Api ini memiliki tingkat kalor yang sangat tinggi.
Semakin besar api, maka semakin besar pula kalor yang dihasilkan. Api bisa
didapat dari berbagai benda yang bisa terbakar.
Dengan api ini manusia juga bisa melakukan
berbagai hal seperti membersihkan sampah organik dan lainnya. Api ini juga bisa
menjadi sangat berbahaya jika sembarangan digunakan. Oleh sebab itu, kita harus
berhati-hati dalam menggunakan api.
Energi
kalor atau energi panas
adalah sebuah energi yang sangat penting bagi manusia. Dengan adanya panas
orang bisa mengatur suhu tubuhnya sehingga manusia bisa bertahan hidup. Sumber
energi panas juga cukup banyak dan bisa digunakan untuk berbagai kegiatan
manusia. Dengan energi kalor yang baik maka akan memberikan kenaikan suhu yang
sesuai. Tingkat pemanasan sebuah benda sendiri bergantung pada kalor jenis dan
masa jenis benda. Oleh sebab itu, sebuah benda akan mengalami kenaikan berbeda
jika diberikan dengan kalor yang sama.
Panas dan suhu adalah
dua istilah yang sangat sering digunakan dalam bidang fisika dan kimia. Kedua
konsep merujuk ke keadaan fisik yang sama dari sebuah objek tetapi berbeda satu
sama lain dalam banyak hal. Orang menggunakan istilah bergantian yang keliru.
Tentu saja panas
suatu benda meningkat ketika suhu naik, tapi perlu untuk memahami perbedaan
antara keduanya, untuk memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang energi dari
sebuah objek.
Panas
Panas adalah energi total yang
dikandung oleh suatu benda, baik energi potensial maupun energi kinetik. Energi
potensial adalah energi yang tersimpan sementara energi kinetik adalah energi
bergerak.
Suhu
Suhu adalah ukuran energi kinetik
dari molekul suatu benda. Ini adalah angka yang berhubungan dengan energi
tetapi bukan energi itu sendiri. Hal ini diukur dalam jumlah unit seperti
Kelvin, Fahrenheit dan Celsius.
Maka:
Panas
adalah energi yang dialirkan ke suatu benda dan merupakan ukuran dari semua
energi yang dimiliki benda tersebut, sementara suhu adalah ukuran energi
kinetik dari molekul suatu benda saja.
Suhu adalah bersifat intensif,
sementara panas adalah bersifat lebih luas. Hal ini dapat dijelaskan dengan
sebuah contoh. Jika suhu air mendidih adalah 100 derajat celcius, itu akan
tetap sama apakah kita merebus satu liter atau 50 liter air. Tetapi jumlah
panas yang dihasilkan berbeda saat kita merebus 1 liter air dibandingkan dengan
panas yang dihasilkan ketika kita merebus 50 liter air yang direbus sampai 100
derajat Celcius.
Perbedaan antara Suhu dan
Panas
§ Panas
dan Suhu adalah sifat fisik dari suatu benda.
§ Panas
adalah bentuk energi dari suatu benda, Sementara suhu merupakan ukuran seberapa
panas benda tersebut.
§ Suhu
berbanding lurus dengan panas suatu benda, sehingga bila panas dialarkan ke
suatu benda, maka suhu benda akan meningkat.
Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan keadaan normal
dengan suatu system tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh tersebut. Tetapi kemampuan untuk
menyesuaikan dirinya dengan temperature luar adalah jika perubahan temperature
luar tubuh tersebut tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas dan 35 % untuk
kondisi dingin dari keadaan normal tubuh (Tjitro, 2004).
Suhu udara dianggap nikmat bagi orang
Indonesia ialah sekitar 240 C sampai 260 C dan selisih suhu didalam dan diluar tidak
boleh lebih dari 50 C. Batas kecepatan angina
secara kasar yaitu 0,2 sampai 0,5 m/dt. Keseimbangan panas suhu tubuh manusia
selalu dipertahankan hamper konstan/menetap oleh suatu pengaturan suhu pada
tubuh manusia. Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan antara panas yang
dihasilkan didalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas
diantara tubuh dan lingkungan sekitar. Dalam hal ini darah sangat berperan
dalam membawa panas dari tubuh dalam ke kulit sehingga panas dihamburkan
kesekitarnya (Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan
transmigrasi R.I.).
Tabel 1. Pengaruh Temperatur Pada Tubuh
Manusia
Temperatur
|
Keterangan
|
±490C
|
Dapat tahan sekitar 1 jam tetapi
jauh diatas tingkat kemampuan fisik dan mental
|
±300C
|
Aktifitas mental dan daya tangkap
mulai menurun dan cenderung untuk membuat kesalahan dalam bekerja dan
menimbulkan kelelahan fisik
|
±240C
|
Kondisi optimum
|
±100C
|
Kelelahan fisik yang ekstrem mulai
muncul
|
(Sumber : Tjitro, 2004)
Pengaruh lingkungan kerja panas terhadap suhu untuk individu
yang selalu berhadapan dengan faktor panas agar tidak merasa terganggu, maka
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu faktor yang mempengaruhi toleransi
tubuh terhadap panas (Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan
transmigrasi R.I.).:
1.
Aklimatisasi
2.
Ukuran tubuh
3.
Umur
4.
Jenis Kelamin
5.
Kesegaran Jasmani
6.
Suku Bangsa
Suhu yang tinggi biasanya bertalian dengan
berbagai penyakit antara lain:
1.
Heat
cramps, adalah kondisi
mengancam jiwa dimana suhu tubuh mencapai lebih dari 400C atau lebih. Heat stroke dapat
disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan , atau aktivitas yang dapat
meningkatkan suhu tubuh. Dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
A.
Tidak berkeringat.
Jika head stroke disebabkan oleh suhu lingkungan yang sangat
panas, maka kulit cenderung terasa panas dan kering
B.
Kemerahan pada kulit
C.
Gejala saraf lain,
misalnya kejang, tidak sadar, halusinasi
2.
Heat
exchaustion, adalah kelelahan
karena panas, yakni suatu keadaan yang terjadi akibat terkena panas selama
berjam-jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan
kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. Dengan tanda dan gejala
sebagai berikut :
A.
Kecemasan yang
meningkat, serta badan basah kuyup karena keringat.
B.
Kulit menjadi dingin,
pucat, dan lembab,
C.
Penderita menjadi
linglung / bingung hingga terkadang pingsan.
3.
Heat
stroke,adalah suatu keadaan
yang bias berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang
sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup
untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jika tidak segera diobati, bias menyebabkan
kerusakan yang permanent atau kematian. Dengan tanda dan gejala sebagai berikut
:
A.
Sakit kepala, perasaan
berputas (vertigo).
B.
Denyut jantung
meningkat dan bias mencapai 160-180 kali/menit (normal 60-100 kali/menit).
C.
Suhu tubuh meningkat
sampai 400-410C, menyebabkan
perasaan seperti terbakar.
Cara pencegahan tekanan panas dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain (Pengawasan K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dan
transmigrasi R.I.) :
1.
Memperbaiki aliran
udara atau sistem ventilasi yang lebih sempurna.
2.
Mereduksi tekanan
panas dilingkungan kerja yang ada sumber panasnya, sehingga diperoleh efisiensi
kerja yang baik.
3.
Penerapan teknologi
pengendalian untuk menurunkan suhu basah dibawah nilai ambang batas.
4.
Penggunaan teknis
perlindungan agar tenaga kerja tidak terpapar terhadap tekanan panas dan
pemeliharaan kesegaran jasmani tenaga kerja.
5.
Penyediaan air minum
yang cukup untuk keseimbangan cairan tubuh.
6.
Penyesuaian berat
ringan pekerjaan.
Dalam konsep K3, penggunaan APD (alat
pelindung diri) merupakan pilihan terakhir atau last resort dalam
pencegahan kecelakaan. Hal tersebut disebabkan karena APD bukan untuk mencegah
kecelakaan (reduce likehood) namun hanya sekedar mengurangi efek atau
keparahan kecelakaan (reduse consequences).
Daftar Pustaka
1.
Pengawasan K3
lingkungan, Departemen tenaga kerja dan transmigrasi R.I
3.
Tjitro, B dan S, Jerry
(2004). “Perbaikan alat Bantu kerja dengan pendekatan ergonomic dan keselamatan
kerja di PT. Karya Mulia Indah Sdoarjo”. Tugas akhir S1, Jurusan Teknik
Industri, Universitas Surbaya,Surabaya