Diantara berbagai fenomena alam yang sangat menakjubkan seperti halnya gerhana matahari atau gerhana bulan, ada pula fenomena alam yang merugikan manusia. Kabut asap adalah fenomena yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kabut asap bukanlah fenomena alami karena ada campur tangan manusia di dalamnya, walaupun ada juga kabut asap yang berasal dari fenomena alam. Kabut asap dalam bahasa Inggris dikenal juga dengan nama smog, merupakan gabungan dari kata smoke dan fog. Bile diterjemahkan secara sederhana artinya adalah kabut asap karena warna dan intensitasnya menyerupai kabut, namun terbuat dari asap kimiawi.
Kabut asap dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari polusi udara. Selain berbahaya untuk manusia, kabut asap yang tebal juga dapat mengganggu jarak pandang, karena saking tebalnya kabut asap dapat menghalangi sinar matahari. Di beberapa negara seperti China mulai memperhatikan masalah kabut asap yang terjadi di beberapa kotanya. Juga beberapa kota dunia yang berpenduduk padat.
Sebenarnya, apa sajakah penyebab dari kabut asap ini? Apakah hal ini merupakan fenomena alam yang berasal dari tingkah laku manusia atau berasal dari alam itu sendiri? Mari kita lihat beberapa penyebab terjadinya kabut asap.
1. Pembakaran Batu Bara
Sisa pembakaran yang disebabkan oleh pembakaran batu bara adalah salah satu penyebab utama terjadinya kabut asap. Hal ini terutama terjadi pada era awal kemajuan industri, dimana mesin serta peralatan berat lainnya dijalankan dengan menggunakan bahan bakar batu bara. Salah satu kejadian kabut asap yang paling parah yang pernah tercatat adalah The Great Smog Of London yang terjadi pada tahun 1952. Kejadian tersebut berlangsung hanya selama 4 hari saja, dimana asap hasil pembakaran batu bara industri, ditambah dengan kondisi cuaca saat itu (hanya sedikit angin atau nyaris tanpa angin) menyebabkan kota London diselimuti kabut asap yang berbahaya. Korban yang tercatat adalah 4 ribu orang yang meninggal, serta 6 ribu orang lainnya yang meninggal beberapa bulan setelahnya.
2. Asap Kendaraan Bermotor
Asap dari kendaraan sudah lama diketahui menjadi penyebab terjadinya kabut asap. Asap kendaraan mengandung bahan kimia seperti hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan berbagai bahan mudah menguap lainnya. Ketika bahan-bahan tersebut bersentuhan dengan sinar matahari, maka akan timbul reaksi kimiawi yang mengubahnya menjadi kabut asap. Kabut asap yang berasal dari kendaraan bermotor sering ditemukan di beberapa negara dengan populasi kendaraan bermotor yang besar, salah satunya adalah Indonesia. Selain Indonesia, China dan Amerika Serikat juga diketahui memiliki kabut asap yang berasal dari kendaraan bermotor.
3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat disebabkan suhu tinggi dari gelombang panas atau karena ulah manusia seperti yang sering terjadi di Indonesia dan beberapa wilayah dunia. Asap dari pepohonan yang terbakar dapat membentuk kabut asap tebal, seperti yang sempat dialami Indonesia hampir setiap tahun. Kabut asap tebal tersebut dapat bergerak cukup jauh dan mengenai negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Kabut asap yang terjadi dari kebakaran hutan alami cenderung lebih berbahaya karena dapat terjadi di beberapa titik sekaligus. Hutan adalah paru-paru dunia, sudah sebaiknya manusia menghindari kebakaran hutan yang dilakukan secara ilegal dan merugikan makhluk hidup lainnya.
4. Gunung Meletus
Tidak hanya dari ulah manusia, asap dari gunung yang sedang mengalami proses erupsi dapat juga menyebabkan kabut asap. Komposisi asap serta beberapa partikel yang ada dalam asap dari gunung meletus dapat bereaksi dengan sinar matahari dan oksigen, serta menjadi kabut asap. Contoh fenomena ini dapat disaksikan di Hawaii, dimana setiap kali gunung berapi aktif atau bukaan magma baru terbentuk menghasilkan kabut asap yang cukup tebal, yang dapat menghalangi sinar matahari, serta cukup berbahaya bagi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Demikianlah beberapa faktor penyebab kabut asap. Selain karena tindakan manusia, ada juga beberapa penyebab kabut asap yang berasal dari alam. Untuk membantu mengurangi kabut asap, sebaiknya mengurangi kegiatan yang menggunakan kendaraan bermotor, serta jangan membuang bahan yang mudah terbakar dekat dengan hutan atau tumbuhan. Jangan lupa untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan, karena manusia harus mendukung fungsi lingkungan hidup bagi manusia, bukan justru merusaknya. Tidak hanya manusia, seluruh makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan pun berhak memperoleh tempat tinggal yang nyaman.